Ketika proyek baterai lithium untuk mobil listrik gagal, tim lithium Nipress jalan terus. Mereka mencari apa saja yang bisa dikerjakan.
Ketika proyek baterai lithium untuk mobil listrik gagal, tim lithium Nipress jalan terus. Mereka mencari apa saja yang bisa dikerjakan. Didirikanlah anak perusahaan yang bergerak di energi baru. Produksi baterai lithiumnya dialihkan untuk mendukung perkembangan solar cell.
Sebagian tim itu terus melakukan penelitian. Widodo terus meneliti nikel. Yang berkat dukungan Richard bisa berlangsung bertahuntahun. Sampai bisa berhasil sekarang ini.
“Penelitian Pak Widodo berhasil dua bulan lalu,” ujar Richard. Yakni setelah pihak Jepang, JGC Holdings Corporation, melakukan validasi.
Berarti hasil penelitian di Nipress itu sudah diakui oleh Jepang. Apa itu JGC bisa dilihat di link ini.
Sebelum JGC itu pun sebenarnya BPPT dan kementerian ESDM sudah lebih dulu mernvalidasi hasil penelitian Widodo itu.
Nipress sudah mematenkan penemuan ini di banyak negara. Termasuk Jepang dan Kanada. Hak paten itu menjadi milik PT Hydrotech Metal Indonesia (HMI)-anak perusahaan Nipress Energi Otomotif.