Pengumuman lomba yang diumumkan secara online pada Senin (13/9) kemarin disambut gembira guru yang menyaksikan.
Abdul mengatakan, seluruh sudut sekolah menjadi literasi dan menjadi nilai tambah dalam penilaian. Penilaian dilakukan juri secara online dan melihat video yang dikirimkan ke para juri.
“Saat penilaian semua sudut sekolah di shoot. Presentasi keliling sekolah sampai satu jam saat itu,” ungkapnya.
Pihaknya menyebutkan keberhasilan itu buah kolaborasi berbagai pihak. Banyak pihak sambungnya, tidak bisa disebut satu persatu yang membantu terwujudnya Perpustakaan yang dinamai Ki Hajar Dewantara itu.
“Terlebih keberhasilan kita hasil kolaborasi dan didukung dari beberapa unit. Dari Sudin Perhubungan misalnya, kan ada rambu-rambu. Itu juga masuk ke literasi dan masuk dalam penilaian. Selain ada perpustakaannya ya, termasuk sarana untuk disabilitas yang terfasilitasi,” tambahnya.
Kepala SMAN 70 Jakarta, Ratna Budiarti mengungkapkan, sejak lama sekolahnya dikenal sebagai sekolah yang berkualitas, terutama di wilayah Jakarta Selatan. Sekolah ini juga telah mampu mencetak para alumni berprestasi bahkan di level nasional.