Bahkan, remaja itu juga kerap berkomunikasi melalui media sosial tersebut menggunakan kode tertentu untuk memberitahu saat ada patroli polisi di wilayah Manggarai.
“Jadi, mereka ini kami amankan sebelum terjadi tawuran saat tim melakukan patroli siber. Mereka mengaktifkan mode privasinya saat mau menantang kelompok lain, seperti dengan kata-kata hoy cemen lu dan semacamnya,” tambahnya.
Alexander menerangkan, tiga remaja lainnya yang diamankan polisi berkaitan dengan viralnya video tawuran di medsos Kamis (30/9) kemarin, di kawasan Jalan Bukit Duri Tanjakan. Para pelaku melakukan aksi tawurannya itu sambil membawa senjata tajam, seperti celurit, stik golf, dan panah.
“Ketiganya ini masih di bawah umur. Mereka ini tak ada motif sama sekali sampai melakukan tawuran, misal karena lapaknya direbut atau saling ejek, tidak, hanya ada saking menantang saja lalu melakukan tawuran,” tukasnya.
Kepada polisi, tambahnya, para pelaku mengaku mendapatkan senjata tajam itu dari sesama temannya, tapi polisi bakal mendalami lebih lanjut asal senjata tajam tersebut mengingat ada informasi senjata itu dijual seseorang. Sejauh ini, katanya, tak terlibat narkotika berdasarkan hasil tes urine yang dilakukan polisi.