Salah satunya Dokter Hasty turut terjun pula dalam proses forensik tragedi tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala beberapa bulan lalu.
Dokter Hasty sudah bolak balik menjalani ekshumasi kasus-kasu pembunuhan di berbagai lokasi di Indonesia. Jadi dia kaya pengalaman berbagai petunjuk dalam jenazah korban.
Beberapa bulan lalu dokter Hastry turut pula turun autopsi jenazah satu keluarga dari orang tua anak sampai cucu yang meninggal dalam kasus pembunuhan di Rembang dalang Ki Anom sekeluarga.
Dalam menjalankan autopsi dan forensik jenazah, dokter Hastry ini punya prinsip dead body can talk. Artinya jenazah atau korban itu bisa memberikan petunjuk untuk mengungkap petunjuk-petunjuk penting dalam kasus pembunuhan.
Dokter Hastry mengatakan autopsi itu adalah proses penting dalam membongkar sebuah kasus meninggalnya korban. Dari luka korban meninggal, dokter ahli forensik itu mengungkapkan bisa diketahui apakah pelaku itu betul-betul sadis atan dendam pada korban atau tidak.
“Dari luka tubuh korban bisa dilihat daerah sekitar luka. Kalau luka tidak ada memar, tidak ada pendarahan, tidak ada perubahan warna jadi gelap, itu berarti dia (korban) lukanya didapat setelah dia meninggal dunia, karena kan tidak ada proses metabolisme tubuhnya sudah berhenti,” jelas dia di Youtube Denny Darko dalam menganalisis kasus pembunuhan Rembang.