Di saat DKI tengah menguasai jalannya pertandingan, di sisa empat menit terakhir dirugikan akibat keputusan wasit yang memberi kartu merah kepada pemain DKI Jakarta, Hizkia Bimantoro diganjar kartu merah.
DKI mendapat kartu merah tanpa pergantian pemain. Jabar unggul jumlah pemain dan mendominasi permainan untuk menang dengan skor 8-5. Jabar berhak atas medali emas dan DKi medali perak.
“Di awal laga kami tertinggal sampai tiga gol, sangat berat buat kami. Tapi di kuarter selanjutnya pemain DKI emosinya labil, sehingga Jabar bisa menyusul. Senang sekali ya karena Jabar terakhir merebut emas polo air putra pada PON pertama 1948. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu,” ujar Pelatih Kepala Jawa Barat, Henry Marciano Raditya.
“Para pemain DKI sudah berusaha keras, bahkan kami sempat memimpin di kuarter-kuarter awal. Namun Jabar lebih dinaungi keberuntungan di PON XX Papua. Selamat untuk Jabar. DKi akan bangkit di event selanjutnya,” Timpal Pelatih DKI, Dean Baldwin.
Peringkat tiga adalah Papua, setelah di pertandingan keempat menaklukan Jambi dengan skor 20-17. Ini juga sejarah bagi Papua yang berhak mendapatkan perunggu untuk kali pertama di ajang polo air putra.