IPOL.ID – Mempertahankan eksistensi suatu bisnis bukanlah hal yang mudah, apalagi untuk dapat sukses melintasi berbagai generasi. Diperlukan kecermatan untuk merumuskan strategi yang tepat agar bisnis dapat berkembang dan unggul di tengah persaingan pasar, terlebih di tengah era digital di mana perilaku pelanggan sudah banyak berubah.
Adaptasi terhadap perkembangan digital sangat diperlukan untuk terus mengakomodasi kebutuhan pasar layaknya yang dilakukan oleh Es Teler 77, salah satu restoran legendaris Indonesia yang mampu eksis hampir empat dekade.
Pada tahun 1982, mendiang Sukyatno Nugroho bersama istrinya, Yenny Setia Widjaja, mendirikan Es Teler 77, setelah mendapat inspirasi dari sang ibu mertua yang berhasil memenangkan lomba membuat es teler di tingkat nasional. Dari kemenangan tersebut, ia dan keluarga membuka warung es teler sederhana di bilangan Jakarta Pusat dan sekarang telah berkembang menjadi 140 gerai Es Teler 77 yang tersebar di Indonesia maupun mancanegara.
Memasuki dekade keempat berbisnis, Es Teler 77 tak lagi hanya identik dengan hidangan es teler, tetapi juga berbagai menu kuliner khas Indonesia yang menjadi kegemaran masyarakat.