Pihaknya menjelaskan berdasarkan pemeriksaan awal ada indikasi kesalahan masinis atau “human error” yang menyebabkan kecelakaan LRT Jabodebek rute Cibubur-Ciracas tersebut. Yakni, masinis membawa rangkaian LRT itu dengan laju yang cepat, padahal proses lansir.
“Terindikasi ada human error di mana masinis pada saat langsir, kecepatannya melebihi,” kata dia.
Ia menjelaskan LRT yang mengalami kecelakaan tersebut adalah rangkaian 20 dengan rangkaian 29. Kejadian tersebut terjadi di antara Stasiun Harjamukti sampai Stasiun Ciracas.
Rangkaian 29 akan dipindah dari jalur LRT Ciracas ke Stasiun Harjamukti. Dalam proses pemindahan itu, masinis diduga mengendalikan kereta dengan kecepatan di atas standar sehingga menabrak rangkaian nomor 20 yang terparkir di Harjamukti.
“Pada saat trainset 29 mau bergabung ke arah Harjamukti terjadi tumburan. Ini masih diinvestigasi,” kata dia.
Noviantoro mengaku INKA belum menghitung kerugian yang ditanggung akibat insiden tersebut. Ia mengatakan timnya langsung menuju lokasi kecelakaan guna melalukan kalkulasi kerusakan.