Walaupun hanya mengatasi permasalahan di lingkup kecil dan sederhana, Fery menilai, ibu-ibu penggerak ini punya dampak yang luar bisa untuk Kota Jakarta.
Seperti halnya keberadaan sampah di lingkungan DKI. Tanpa ibu-ibu penggerak, keberadaan sampah di Ibu Kota juga akan sulit ditangani. “Misalnya sampah saja, ditangani di berbagai sudut Jakarta oleh ibu ibu ini ketika mereka berhenti bergerak, sampah enggak ada yang megang,” tutur Fery Farhati.
Oleh karena itu, dia menggagas Ibu Ibukota Awards sebagai wadah bagi perempuan-perempuan yang berperan sebagai roda penggerak keluarga dan lingkungan yang selama ini bekerja keras untuk Kota Jakarta.
Ibu Ibukota Awards ini sudah berjalan sejak 2019. Kegiatan ini digelar setiap tahun untuk mencapai tiga tujuan.
Pertama, jelas dia, untuk memberikan apresiasi setiap gerakan baik oleh perempuan penggerak yang selama ini bekerja untuk kebahagiaan warga Jakarta. “Kami ingin mengapresiasi setiap gerakan baik oleh para perempuan penggerak di Jakarta yang selama ini bekerja dalam sunyi untuk memastikan kebahagiaan keluarga di Jakarta,” imbuhnya.