“Selain itu calon panglima TNI harus berintegritas, diterima di internal dan rakyat Indonesia,” tandasnya.
Ujang menyebut, Panglima TNI ke depan tidak boleh arogan. Oleh karena itu panglima TNI harus bersama-sama dengan rakyat menjaga NKRI. Apalagi saat ini di Papua masih sering terjadi gejolak. Oleh karenanya TNI mesti bisa mengatasinya agar NKRI bisa tetap utuh.
“Lalu juga tantangan ke depan itu perang cyber. Ini yang perlu diantisipasi dan diperkuat,” tandasnya.
Terkait siapa sosok yang bisa memenuhi syarat itu, dengan diplomatis Ujang mengatakan, “Tentu yang tahu itu presiden. Hak Prerogatif beliau.Biar presiden yang memilih dan menentukan,”
Terpisah, Pengamat Pendidikan Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, Jejen Musfah mengatakan, kecerdasan intelektual harus diimbangi dengan kecerdasan emosional dan spiritual. Dua kecerdasan terakhir atau karakter menuntun individu untuk melakukan hal-hal baik, dan menghindari hal-hal buruk.
“Kurikulum Indonesia menitipkan peran pengembangan karakter pada mata pelajaran (mapel) agama dan PKN dan semua mapel pada umumnya,” jelasnya.