Namun ia menegaskan perombakan yang terjadi bukan dikarenakan faktor suka tidak suka secara personal, melainkan dinilai dari kinerja dan komitmen perorangan dalam mengembangkan perusahaan.
“Saya akan sangat serius memantau pangan satu tahun ke depan. Dan mohon maaf, yang tidak ikut transformasi pastinya akan saya bongkar, akan saya ganti. Dan ini sudah terjadi di banyak BUMN, jadi nggak kaleng-kaleng ngomongnya, saya pastikan saya ganti. Tapi bukan karena suka dan tidak suka,” ujar Erick Thohir.
Erick Thohir membuktikan dari 20 jajaran direksi BUMN yang diundang untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo kemarin (18/10), 40 persennya merupakan direksi yang dipilih oleh menteri sebelumnya dan tidak diganti karena kinerjanya yang baik.
“Dari 20 BUMN, 30 sampai 40 persen leadership yang dipilih oleh menteri sebelumnya. Tidak saya ubah. Karena kita manage sesuatu bukan karena suka dan tidak suka, tapi hasilnya yang saya lihat,” kata Erick Thohir.
Sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, Erick Thohir mengatakan dirinya telah menjalankan transformasi BUMN dengan perampingan perusahaan yang dinilai terlalu banyak jumlahnya dan memfokuskan bidang usaha yang sebelumnya tidak efisien.