IPOL.ID – Presiden Turki Tayyip Erdogan bakal usir 10 duta besar negara-negara Barat atau persona non grata (sudah tidak diterima) lantaran mereka mendesak pembebasan tokoh filantropis Osman Kavala.
“Saya sudah memberikan perintah kepada menteri luar negeri dan mengatakan yang harus dilakukan adalah: Kesepuluh duta besar ini semuanya harus dinyatakan persona non grata,” kata Erdogan saat berpidato, Sabtu (23/10).
Pengusiran terhadap 10 duta besar itu, tujuh di antaranya mewakili pemerintahan negara-negara sekutu Turki di Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), akan menjadi keretakan diplomatik paling parah dengan pihak Barat selama 19 tahun Erdogan berkuasa.
Osman Kavala adalah tokoh yang didakwa oleh pemerintah Erdogan terlibat dalam percobaan kudeta pada 2016. Akibatnya, Kavala telah empat tahun ditahan di penjara.
Kavala membantah dakwaan-dakwaan tersebut dan ia tetap ditahan selama persidangan terhadapnya bergulir.
Dalam pernyataan bersama tertanggal 18 Oktober, para duta besar Kanada, Denmark, Prancis, Jerman, Belanda, Norwegia, Swedia, Finlandia, Selandia Baru, dan Amerika Serikat mengeluarkan desakan agar kasus Kavala segera diselesaikan secara adil dan agar sang tokoh dermawan segera dibebaskan.