“Penciptaan emosi dan keyakinan personal pemilih dan pendukung memang perlu, bagi PDI-P bukan sesuatu yang sulit karena sudah menjadi basis, tapi untuk menciptakan loyalitas total harus berdasar rasionalitas dan pertimbangan elektabilitas yang parameternya adalah; kapabilitas, integritas dan populeritas secara seimbang.”
“Kapabilitas dan integritas sebagai tolak ukur elektabilitas bersifat kualitatif seringkali marginal, sementara sistem informasi pemilu tidak cukup menyediakan informasi detail tentang kandidat disamping pemilih memiliki “kemalasan” dan “kemiskinan” akses prefernsi secara benar. Ini masalah demokrasi dan pemilu kita dari waktu ke waktu.”
“Survey untuk mengukur elektabilitas yang bersifat “ujug-ujug” dan sekedar mengukur kepantasan kurang relevan jika dilakukan sebelum adanya kandidat yang sudah mendapat tiket dan sudah resmi diusulkan, karena pooling atau survey prakondisi atau bahkan cipta kondisi sifatnya nisbi dan untuk sementara waktu, dan cilakanya hanya bisa menghadirkan populeritas, memang bukannya tidak penting, tapi kita butuh kehadiran calon kandidat yang mumpuni. Disini Puan Maharani punya nilai unggul.”