IPOL.ID – Jaringan Alumni Network Indonesia (NL Alumni Network – Nuffic Neso Indonesia) dan Asosiasi Alumni Belanda di Indonesia (IKANED) menggelar konferensi internasional secara daring. Konferensi yang dinamakan The Week of Indonesia-Netherlands Education and Research (WINNER) 2021 ini membicarakan berbagai hal termasuk isu perubahan iklim dan start up di kalangan generasi x.
Duta Besar Kerajaan Belanda untuk Indonesia, H.E. Lambert Grijns, dalam sambutannya mengungkapkan betapa peran dan keterlibatan alumni Belanda sangatlah penting dalam memperkuat kerja sama antara pemerintah Belanda dan pemerintah Indonesia. Terutama di bidang pendidikan dan riset. “Mereka adalah ambassador bagi kedua negara, karenanya semangat kolaborasi lintas disiplin ilmu antar-alumni Belanda sangatlah penting bagi masa depan kedua negara”, ungkapnya dalam keterangan di Jakarta yang diterima IPOL.ID pada Jumat (29/10).
Indhira Sembiring Meliala (Alumnus Rotterdam School of Management, tim start-up Acceleration dari ALTIRA/Alternative Investments Group and Advisory ) sebagai moderator menuturkan acara ini secara khusus dilaksanakan untuk membangun sinergi dan kolaborasi antara pegiat digital start-up Indonesia dan Belanda.
Forum diskusi yang berdurasi selama 75 menit ini menghasikan sejumlah rekomendasi program tindak lanjut, salah satunya pelaksanaan workshop dan webinar secara berkelanjutan tentang penguatan SDGs di bidang tata letak kota yang ramah lingkungan bagi masa depan yang akan dilaksanakan pada tanggal 20 November 2021 mendatang.
“Acara ini juga ikut meningkatkan kesadaran bersama bahwa ekosistem digital start-up adalah sangat penting, tidak hanya untuk start-up itu sendiri tetapi juga investor, pengusaha, tapi juga pemerintah sebagai pemangku kebijakan terutama dalam semangat penguatan kerja sama Indonesia – Belanda,” katanya.
Sejumlah pemangku kepentingan dan praktisi ekonomi digital dari Indonesia – Belanda, khususnya para alumni Belanda yang telah mendirikan start-up hadir dalam acara ini. Acara ini menghasilkan sebuah rekomendasi berupa penguatan ekosistem start-up di kalangan alumni Belanda melalui start-up pitching program antara investor dan pegiat start-up.
Sembiring juga mengungkap terdapat tiga sesi program yang diselenggarakan secara khusus oleh Jaringan Alumni Network Indonesia dan IKANED. Keterlibatan NL alumni juga terlihat dalam sesi lainnya seperti Poster dan Matchmaking Session.
Program pertama adalah ‘Connecting Digital Startup Ecosystem between Indonesia & the Netherlands: Towards the Sustainable Development Goals’ menghadirkan panelis dari sejumlah alumni Belanda yang aktif di ekonomi digital, ekonomi mikro dan makro, hingga praktisi di bidang start-up. Di antaranya: Adrian A. Gunadi (Alumnus Erasmus University ,Co-Founder and CEO Investree); Niko Azhari Hidayat (Utrecht University Alumnus, CEO Medical Tourism ID); Palmira Permata Bachtiar (Alumnus University of Groningen, Peneliti senior SMERU Institute) Fariz Isnaini (Mahasiswa PhD VU Amsterdam, CEO Ayoblajar.com), serta penanggap dari Belanda; Sander Halsema (Ketua Dutch Business Network Indonesia); dan Pim de Bokx (Ketua Dutch Incubation Association).
Kedua, forum dengan tema ‘Smart and Energy Efficient City: Transition towards smart and Energy Efficient City’ yang diselenggarakan oleh ikatan keluarga dan alumni Netherlands (IKANED) bekerja sama dengan I&P Indonesia dan SDGs Institut Teknologi Bandung. Program yang juga dilaksanakan di hari kedua WINNER 2021 ini dimoderatori oleh David Marpaung (I&P Indonesia) secara eksklusif menjadi momentum pertukaran gagasan dan informasi antara sejumlah alumni Belanda dan praktisi di bidang perubahan iklim dan tata kelola lingkungan dari Indonesia dan Belanda.
Kegiatan ketiga adalah sesi ‘Climate Adaptation Challenge for Indonesian NL Alumni 2021’ yang menyoroti aktivitas 2 pemenang Climate Adaptation Challenge (CAC) 2021, Atika Almira (tim Muara) dengan tema project ‘Taking Care of Our Water’ dan Aqdar (tim Ritma Greens) dengan tema project ‘Campaign for Sustainable Coffee Production and Consumption’.
Atika Almira, dalam sambutannya mengatakan, “Kami (tim Muara-red), dalam beberapa bulan terakhir, telah melaksanakan sejumlah advokasi positif kepada sejumlah anak-anak tentang pentingnya menjaga lingkungan dan mengoptimalkan peran dan fungsi air sebaik mungkin”.
Di samping itu, Aqdar bersama tim Ritma Greens juga menyelenggarakan sejumlah pelatihan bagi pegiat dan petani kopi di Sulawesi Selatan tentang bagaimana menghasilkan kopi terbaik yang dapat dikonsumsi secara sehat dan tetap ramah lingkungan. (tim/msb)