IPOL.ID – Anggota Komisi II DPRD Kota Sorong melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke sejumlah SPBU dan Terminal Bahan Bakar Pertamina Sorong, Papua. Sidak ini bertujuan untuk mengawasi secara langsung distribusi dan pelayanan pengisian BBM di kota tersebut.
Anggota Komisi II DPRD Kota Sorong, Syafruddin Sabonama menjelaskan masyarakat Kota Sorong telah termakan berita bohong tentang BBM. Dia menjumpai ketersediaan BBM di sejumlah SPBU masih sangat aman.
“Antrean panjang kendaraan bermotor di nomor SPBU di Sorong ini disebabkan karena warga termakan informasi bohong yang tersebar mengenai kelangkaan BBM, Guna memastikan ini kami sidak ke SPBU. Dari penjelasan pihak SPBU yang kami kunjungi, stock premium 13 Ton dan malam hari menerima pengiriman 10 ton,” kata Syafruddin Sabonama saat sidak ke SPBU Sorpus, Senin (8/11).
Dalam melakukan sidak, anggota Komisi II DPRD Kota Sorong mendatangi SPBU Hangseng , SPBU Sorpus dan Terminal BBM Pertamina Sorong.
Sidak ini dilakukan dalam rangka meninjau secara langsung ketersediaan BBM di Kota Sorong yang sebelumnya dikabarkan mengalami kelangkaan hingga menimbulkan antrean panjang kendaraan bermotor yang ingin mengisi bahan bakar.
Menurut Syafruddin, dari kejadian tersebut, dapat ditarik penjelasannya, yakni masyarakat Kota yang masih labil karena sangat mudah terprovokasi.
“Dari kejadian antrean ini kita bisa melihat dua hal. Pertama, masyarakat Kota Sorong masih dapat dikatakan masyarakat labil. Kedua, masyarakat Kota Sorong hanya mengambil informasi dan ditelan mentah-mentah tanpa mau Cross check , akhirnya semua menjadi latah ikut mengantre” kata Syafruddin dikutip dari siaran tertulis Pertamina, Selasa (9/11).
Berdasarkan catatan penjualan rutin harian di SPBU Coco di Sorpus sebanyak 30 KL, tersisa sekitar 5 sampai 7 KL yang akan dijual di hari berikutnya. Bahkan, pada hari berikutnya ada penambahan stok yang dikirimkan dari Fuel Terminal Pertamina Sorong, sedangkan SPBU Hanseng memiliki stok 10 ton, dan akan dikirim 10 ton stok tambahan.
Syafruddin juga menyebutkan adanya indikasi permainan dari spekulan yang tidak bertanggung jawab, dengan memanfaatkan kepanikan warga sehingga menipu dengan menampung BBM untuk kemudian dijual dengan harga yang jauh lebih mahal dari harga normal.
Sementara, Area Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Region Papua Maluku Edi Mangun berharap agar warga jangan lagi mau ditipu oleh penyebar hoax.
“Saya harap warga kota jangan lagi mau ditipu oleh para penyebar Hoax , yang terus menerus menyebarkan berita BBM Langka di Sorong, kalau BBM Langka di Sorong, kalau BBM kok semua SPBU tetap buka dan langka BBM tidak ada satu pun yang tutup,” tutup dia. (rob)