Dikatakan Sigit, BIRD juga memberikan kemudahan bagi customer untuk melakukan pemesanan taksi di berbagai platform dan semakin mengembangkan alternatif pembayaran cashless yang semakin diminati oleh masyarakat.
Sigit yakin Bluebird masih menjadi perusahaan yang kuat dan terus berkembang di tengah kondisi pandemi. “Banyak perusahaan transportasi yang sudah bertumbangan akibat pandemi. Namun fakta bahwa Bluebird masih bertahan dan terus mengembangkan bisnisnya adalah bukti dari kepercayaan masyarakat terhadap layanan Bluebird dan tata kelola perusahaan yang prudent serta berorientasi kepada customer,” tambahnya.
BIRD memberikan keterangan bahwa meski pembatasan terjadi, perseroan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp1,45 triliun pada periode Jan-September 2021. Sedangkan pada periode sama 2020 Bluebird berhasil membukukan Rp1,55 triliun.
“Yang perlu dicatat adalah PPKM yang diberlakukan di 2021, bulan Januari dan Februari 2020 pendapatan perseroan masih berada dalam masa normal sebelum pandemi di mana kinerja Perseroan pada saat itu sedang sangat baik dengan rata-rata pendapatan perseroan di Januari-Februari 2020 naik sekitar tujuh persen dibandingkan Januari-Februari 2019,” ujar Sigit Djokosoetono.