Kehidupan Dunia Air
Penelitian arkeologi sebelumnya di sekitar Palembang, Sumatera Selatan, di dekat tempat Sriwijaya pernah berkuasa, hanya menemukan petunjuk kecil tentang pelabuhan yang dulu kaya berupa candi bata dan beberapa prasasti.
Sebagian besar informasi tentang kota berasal dari orang asing yang menulis tentang perjalanan mereka ke Sriwijaya. Para pedagang dan pengunjung ini menggambarkan dunia Kerajaan Sriwijaya.
Mereka menulis tentang gunung berapi yang menyemburkan asap dan api, ular pemakan manusia, burung beo yang bisa meniru bahasa Hindi, Yunani, dan Arab, dan pelaut bersenjata lengkap yang bersedia menyerang kapal apa pun yang mencoba lewat tanpa memasuki Sriwijaya. Kisah-kisah ini memberikan gambaran tentang tempat itu, tapi sering kali dibuat sensasional dan mengungkapkan sedikit tentang kehidupan sehari-hari di kota pelabuhan.
Selama abad ke-10, penguasa Kerajaan Sriwijaya membayar untuk membangun kuil Buddha di China dan India, menurut laporan tahun 2006 oleh arkeolog Prancis Pierre-Yves Manguin. Penghormatan kerajaan kepada China juga mengisyaratkan kekayaannya, baik yang ditanam sendiri maupun yang diperoleh melalui perdagangan.