Jika 3 shift, kita bisa sampai 1,6 juta pcs perhari dan Kementerian kesehatan punya anggaran hampir 2 Triliun. Kemana semua anggaran itu? Kenapa lokal yang efisien tidak dibeli? Kalau alasannya tidak sanggup suplai, 2 Triliun dibagi 30 ribu itu hanya 60 juta pcs, sementara produksi Kami 1,2 juta pcs bisa Kami selesaikan dalam 2 bulan,”ujar Cahyadi.
Lebih lanjut Cahyadi menjelaskan, saat ini yang menjadi temuan dan sudah beredar di media sosial bahwa Kemenkes telah mengklik di e-katalog dengan harga Rp 86.000 per pcs sebanyak 1,5 juta pcs yang total anggarannya itu mencapai 129 miliar. Padahal dengan adanya kami dengan harga Rp 30.000 per pcs seharusnya itu bisa sangat menghemat anggaran.
Produk kami sudah memiliki izin edar AKD, sudah lolos uji validitas di laboratorium dan universitas yang ditunjuk oleh kemenkes, sudah memiliki sertifikat TKDN 48%, memiliki sertifikasi CE dan EC REP, sudah export ke irlandia dan Thailand dan dihadiri oleh Pak Menteri Perindustrian yaitu pak agus gumiwang, berarti bisa diterima secara internasional.