Hal tersebut dilakukan dengan cara mendorong sekolah dan guru melakukan pemetaan ulang kemampuan peserta didik (diagnostic assessment) dan merancang pengajaran sesuai kemampuan peserta didik yang berbeda (differentiated teaching).
Mengantisipasi kemungkinan terburuk pandemi, menjadi krusial untuk reformasi BDR agar senyaman dan sepadan dengan PTM.
Berdasakan survei tersebut dalam persepsi peserta didik, faktor-faktor utama yang akan membuat BDR lebih menyenangkan adalah adanya komponen PTM meski tidak rutin, diikuti dengan inovasi dalam materi ajar yang lebih menyenangkan, guru yang adaptif dan pendamping belajar yang ramah.
“Dengan kata lain, kombinasi PTM terbatas dan BDR yang menyenangkan adalah pilihan yang paling diinginkan peserta didik,” ujar Meli.
Dalam persepsi guru, faktor utama agar BDR setara kualitasnya dengan PTM adalah pelibatan orang tua/wali murid yang intensif dalam pelaksanaan BDR.
“Membangun komitmen orang tua/wali dalam menemani anak belajar, dengan dukungan komunitas, tokoh masyarakat dan aparat pemerintah lokal, menjadi salah satu praktek terbaik yang bisa direplikasi,” ucap Meli.