Menurutnya, kuliner Betawi harus bisa tampil sebagai ikon kuliner, penggerak ekonomi sirkular masyarakat Betawi itu sendiri baik skala UMKM maupun usaha kuliner menengah, yang akan memberi warna baru akan keberagaman kuliner Jakarta.
“Milenial menjadi pangsa pasar potensial karena populasinya yang sangat besar, memiliki penghasilan sendiri, serta memiliki apresiasi yang tinggi terhadap kuliner heritage. Salah satu tipikal milenial, mereka tertarik dengan budaya lokal, tertarik dengan kuliner yang instagrammable yang mengundang rasa penasaran, serta peluang untuk mengunggah foto,” jelas Timur.
Dia menambahkan bahwa banyak tantangan yang harus ditaklukan agar kuliner Betawi menjadi ikon Jakarta. salah satunya mampu memenangkan persaingan dari gempuran kuliner dari luar. Agar tujuan ini bisa terwujud, dibutuhkan kolaborasi antara pemerintah, stakeholder dan pelaku usaha UMKM kuliner untuk menghadirkan ragam kreatifitas serta inovasi bercirikan budaya Betawi.
“Untuk mengentaskan permasalahan tersebut, selaras dengan program pemerintah salah satunya menjadikan usaha kuliner sebagai penopang ekonomi masyarakat di saat pandemi,” ujarnya.
Timur Arif menambahkan, selain itu kuliner Betawi yang kaya akan rempah tentunya juga bisa menjadi imun booster saat pandemi seperti saat ini.