Terpisah Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Suwandi mengatakan agar semua memahani bahwa masalah pupuk dan pestisida naik bukan hanya di Indonesia
Dibanding sebelum covid, saat ini naik dua kali lipat. “Kita diajarkan menggunakan pupuk kimia sebagai alternatif terakhir, kondisi pupuk mahal harus bisa kita siasati, kita ada kesempatan segera beralih menggunakan pupuk hayati organik,” kata Suwandi.
“Gunakan agen hayati bio pestisida pengelolaan PHT yang ramah lingkungan dan lebih efisien sehingga keberlanjutan lahan tetap terjaga sustainabilitasnya,” tambah Suwandi.
Suwandi mengarahkan bahwa setiap provinsi dan kabupaten melakukan mapping daerah rawan sehingga gerdal sesuai target mapping. “Tolong daerah yang sering banjir serta kekeringan, dan wilayah endemis OPT menjadi perhatian khusus untuk ditangani terpadu dengan gerakan ini,” jelasnya.
Suwandi minta masing-masing Dinas mereplikasi hal positif ini. “Silahkan daerah lain ikuti karena ini terbososan baru. Sesuai dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk selaku sigap dan tanggap mengamankan produksi pertanian demi tercapainya pertanian yang maju ,mandiri dan modern,” tandasnya.