IPOL.ID – Pemprov DKI Jakarta bersama Pemerintah Pusat akan terus membahas dan mengevaluasi penaganan COVID-19, terlebih penularan varian Omicron.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengatakan, DKI masih terus memantau terkait status PPKM. “Untuk dua minggu ke depan masih terus kami dialogkan, kami diskusikan, kami bahas, kami evaluasi, ya. Tentu terkait kewenangan PPKM, itu kewenangan pemerintah pusat ya. Tugas kami selain memang melaksanakan apa yang menjadi keputusan, kebijakan, perintah dari Pempus, kami juga memastikan semua kebijakan dilaksanakan dengan baik dan benar,” tutur Wagub DKI Jakarta yang akrab disapa Ariza, Minggu (16/1).
Ariza menjelaskan, Pemprov DKI Jakarta selalu patuh, taat dengan kebijakan yang ada. Dan pihaknya terus berupaya dengan segenap sumber daya yang dimiliki, bekerja sama dengan Forkopimda dan semua elemen masyarakat yang terlibat. “Untuk memastikan kita terus berjuang melawan pandemi COVID-19 dan Omicron supaya angkanya terus turun,” tegasnya.
Sekarang DKI Jakarta sudah di Level dua. “Kita harus terus hati-hati, apa lagi sekarang sedang ada peningkatan dampak dari libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Oleh karena itu kami minta masyarakat tetap berhati-hati,” sarannya.
Menurut Ariza, tempat yang terbaik tetap di rumah, apa lagi untuk orangtua dan anak-anak. Hindari kerumunan, mobilitas tinggi, laksanakan prokes 5M. “Sekali lagi itu saja, pastikan semua sudah melakukan vaksin (COVID-19). Sekarang sudah dibuka vaksin booster, khususnya untuk lanjut usia (lansia). Jadi mari untuk kakek, nenek kita yang belum, kita segera kan bantu daftar dan antarkan untuk dapat vaksin,” ajak Wagub DKI.
Terkait vaksin Booster, Ariza mengatakan, hingga saat ini ada 143.020 orang sejak Rabu hingga kemarin. Rinciannya, nakesnya 74.020 orang dan nonnakes 69.000.
“Jadi total kasus Omicron itu 720 orang, kasus import 567 atau 75,2 persen, transmisi lokal 153 atau 24,8 persen. Jadi selain ada kasus dari luar negeri, wisatawan, WNA, WNI yang datang dari luar negeri dan terpapar Omicron, juga ternyata tidak sedikit ada penularan transmisi lokal,” ungkapnya.
“Kami minta hati-hati, karena ini gejalanya memang ringan, significant gejala ya, ringan tapi tidak boleh dianggap enteng. Sekali pun Omicron tidak berbahaya seperti varian lain, saya minta masyarakat waspada, jangan kendor ya. Apa lagi euforia, Pastikan kita semua warga Jakarta hati-hati,” cetus Ariza.
Lebih lanjut dikatakan, data yang ada sekarang menyebutkan ada peningkatan BOR dari 3.579 terpakai 677 atau 19 persen, ada peningkatan dari hari ke hari.
Selanjutnya, kamar ICU dari 591 terpakai 32. “Namun ICU sedikit peningkatannya, ya. Dari empat beberapa hari yang lalu, baik ke lima persen, hanya naik satu persen,” ungkapnya.
Ini menandakan dampak positif vaksinasi COVID-19 yakni tidak menimbulkan dampak penyakit yang parah bagi penderitanya. “Tidak sampai di ICU, namun demikian harus hati-hati,” tandasnya.
Sementara itu, mengenai sekolah di Jakarta yang sementara ditutup dalam PTM di Jakarta ini totalnya ada 19 kasus. “Terakhir 11 sekolah, sekarang meningkat jadi 15 sekolah. Terakhir 12 kasus, sekarang jadi 19 kasus, terdiri dari 16 siswa, dan 3 guru. Sekali lagi para orangtua, bapak, ibu semuanya patuh terhadap protokol kesehatan COVID-19, pergi ke sekolah, pulang dari sekolah,” katanya. (ibl)