Di tempat yang sama, Wawan Gunawan membenarkan jika ada warganya membutuhkan bantuan bedah rumah. Menurutnya, nenek Sarnah belum mendapatkan bantuan pangan non-tunai (BPNT) dan Program Keluarga Harapan (PKH), dan saat ini akibat kecelakaan warganya hanya menjual sapu lidi.
“Ya betul nenek Sarnah warga saya. Dia hanya tinggal berdua sama anaknya yang belum kerja. Dia tidak dapat BPNT-PKH, yang dapat cuma anaknya. Setahu saya, dia pernah dapat bantuan COVID-19 cuma satu kali itu sudah lama, dan akibat ditabrak motor. Dia hanya bisa bikin sapu dari pelepah daun kelapa,” ujar Ketua RT 03 setempat.
Saat ini Wawan melihat, masih ada beberapa rumah tidak layak huni milik warganya yang belum mendapatkan bantuan bedah rumah dari pemerintah. Usaha pengajuan bedah rumah sudah dia lakukan beberapa tahun yang lalu, akan tetap sampai saat belum juga terealisasi, dan saat ini dirinya hanya bisa menunggu bantuan datang.
“Di daerah saya masih ada sekitar 9 unit rumah yang cukup parah tidak layak huni. Beberapa waktu yang lalu saya sudah ajukan bedah rumah ke pemerintah desa Kiara Payung. Sampai saat ini belum ada infonya bantuan akan turun di wilayah saya,” kesalnya.