IPOL.ID-Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI) tengah fokus menyelesaikan test distribution plan (TDP) 2022. Hal ini dibutuhkan agar peninjauan sanksi Badan Anti-Doping Dunia (WADA) terhadap LADI dapat dilakukan pada kuartal pertama tahun ini.
Wakil Ketua LADI Rheza Maulana yang juga menjabat sebagai anggota Gugus Tugas Percepatan Penyelesaian Sanksi WADA menjelaskan TDP 2022 berbeda dari biasanya.
Berdasarkan asistensi Asosiasi Anti-Doping Jepang (JADA) terhadap LADI, TDP bukan sekadar perencaan in competition testing (ICT) dan out of competition testing (OCT) semata, tetapi juga mencakup risk assessment hingga Technical Document for Sport Specific Analysis (TDSSA).
“Kami tengah merampungkan TDP 2022 sesuai standarisasi WADA. Kami aktif berkomunikasi ke federasi olahraga nasional untuk menanyakan informasi seperti siapa atlet elite di level internasional, nasional, hingga regional. Peringkat ranking mereka, termasuk rencana pelatnas cabang olahraga tersebut,” ujar Rheza usai melaporkan progres LADI kepada Ketua Gugus Tugas, ex-officio Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari, kemarin.