IPOL.ID – Seorang tahanan kasus narkoba Polres Jakarta Selatan (Jaksel) berinisial NFS, 30 tahun, meninggal dunia di Rumah Sakit (RS) Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (13/1).
Ditemukan sejumlah luka diduga akibat kekerasan di tubuh korban. Namun dugaan ini langsung ditepis oleh pihak Kepolisian.
“(Kamis malam) dia meninggal dunia, (ada) luka di kaki kulitnya pecah jadi menimbulkan bercak darah banyak. Kemudian ada juga (luka) di bagian paha,” kata teman korban berinisial B kepada wartawan, Minggu (16/1).
Informasi yang dihimpun, NFS semula ditahan di Rumah Tahanan Polres Jaksel setelah ditangkap polisi dari Polres Jaksel di Bali dengan barang bukti ganja pada 16 Desember 2021.
B menjelaskan, kronologi awal mula NFS mengalami dugaan tindak kekerasan di rumah tahanan Polres Jaksel pada 7 Januari 2022. Hingga akhirnya NFS dilarikan ke rumah sakit pada 10 Januari 2022.
“Di RS Polri ini dia hanya dikasih obat-obatan sama vitamin dan infus sebentar habis itu dipulangkan lagi (ke tahanan),” klaim B.
Setelah kembali di tahanan, NFS ditengarai kembali mengalami tindak kekerasan. NFS pun dievakuasi lagi ke RS Polri, Rabu (12/1).
Kondisi NFS, diutarakan B, kembali menurun. B lalu membesuk NFS di Polri Kramat Jati pada Kamis (13/1) sore. Saat itulah, B mengetahui adanya sejumlah luka yang ditengarai akibat tindak kekerasan di tubuh NFS. NFS juga sudah tidak bisa berbicara dengan lancar.
Menurut B, korban tidak mendapatkan perawatan medis secara khusus dan sempat bercerita tentang dugaan tindak kekerasan yang dialaminya. Seusai membesuk, B mengaku pulang ke rumah.
“Lalu, ada penyidik telepon, Kamis pukul 22.00 WIB, bilang dia (NFS) meninggal,” kata B.
B menambahkan, rekannya itu diketahui juga memiliki riwayat penyakit jantung. Hal ini ditandai adanya 3 ring yang dipasang di jantungnya.
Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Budhi Herdi Susianto angkat bicara tentang tewasnya tahanan kasus narkoba di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati. Kapolres menyebut, tahanan berinisial NFS itu meninggal dunia karena sakit.
“Benar, ada tahanan Satreskoba meninggal dunia karena sakit, (yang bersangkutan) demam dan tidak nafsu makan,” klaim Kombes Budhi kepada wartawan.
Ditanya adanya sejumlah luka di tubuh korban akibat dugaan tindak kekerasan, Budhi menegaskan, polisi tidak melihat ke indikasi tersebut. “Kami tidak melihat itu,” imbuhnya. (ibl)