Dari hasil investigasi yang mereka lakukan ternyata total kematiannya ada belasan. 5 sapi dan 2 kambing berasal dari Kapanewon Ponjong serta 6 sapi dan 2 kambing dari Kapanewon Gedangsari. Belasan sapi tersebut semuanya positif antraks.
“hewan ternak yang mati terindikasi terpapar antraks pertama kali pada pertengahan bulan Desember 2021 yang lalu,” ujar dia.
Peristiwa pertama terjadi di Kapanewon Ponjong dan rentetan terakhir terjadi di Kapanewon Gedangsari yang diduga menular ke manusia. Dan sejak Desember 2021 lalu, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan pemerintah setempat.
Untuk asalnya, lanjut dia, dirinya belum bisa mengambil kesimpulan karena masih terus melakukan penyelidikan. Namun dimungkinkan karena sapi ini terpapar dari spora yang muncul dari tanah.
Ia menjelaskan spora antraks di dalam tanah muncul jika di atas tanah yang sebelumnya endemik ditanami rumput. Dan kemungkinan besar rumput yang tumbuh di tanah yang pernah endemik tersebut dikonsumsi oleh sapi.
“mungkin rumputnya dimakan karena ada spora antraks terus ternaknya terpapar antraks,” terang dia.