“30 SMP, 17 SMA, selebihnya ustaz-ustaz,” katanya.
Saat ini seluruh orang yang terpapar corona tersebut tengah menjalani isolasi di isoter Asrama Haji Sleman.
“Dievakuasi ke (isoter) Asrama Haji. Dan yang pertama masuk diizinkan keluar hari Ahad besok. Tapi nanti di rumah ditambah lagi (isolasi) 4 hari sehingga genap 14 hari sesuai SOP,” jelasnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Ery Widaryana menjelaskan kasus ini bermula dari salah satu siswa SMP yang merasa tidak enak badan pada akhir Januari lalu. Setelah itu, anak tersebut menjalani tes PCR dan ternyata positif corona.
Kemudian dilakukan tracing pada teman-teman sekolahnya yang berkontak erat dan ditemukan 13 anak yang positIf corona.
“Terus setelah 5 hari dites lagi kedua untuk memastikan akhirnya ketemu (total 43),” katanya.
Diduga, anak tersebut terpapar virus corona dari luar. Pasalnya meski tinggal di asrama, anak tersebut masih sering mengelaju dan pulang ke rumahnya.
“Siswa ini memang boarding tapi sering ngelaju pulang gitu,” bebernya.