Jawaban yang didengar Eva, rata rata mereka tertarik karena status menjadi CEO, Founder atau owner suatu bisnis,terlihat sebagai sebuah title yang bergengsi. Sebuah mantera baru apa yang disebut cool adalah apabila setelah lulus kuliah nanti tidak lagi menjadi job seeker, tetapi menjadi seorang job creator. Belom lagi impian tentang menjadi pengusaha sukses baik secara materi maupun non materi yang tampak mudah dan menggiurkan.
Dan belakangan, tren inipun semakin booming. Menurut Eva, ini merupakan sebuah fenomena yang positif dan sangat membahagiakan.
Akan tetapi pada saat yang sama, terselip kecemasan, akankah munculnya keinginan berbisnis di kalangan anak muda ini sekedar tren sesaat? Cita cita berbisnis semata menjadi tren yang hanya ramai saat sedang hangat hangatnya. Namanya tren, akan ada yang bisa mengikuti arusnya dengan baik, ada pula yang tidak bisa mengikuti arus itu sehingga akhirnya menjadi boomerang ke diri sendiri.
Berangkat dari kegelisahan tersebut, Eva jadi terpantik untuk berbagi tentang kewirausahaan, dari pengalaman perjalanan berbisnisnya selama belasan tahun. Banyak hal yang harus diperhatikan sebelum terjun ke dunia wirausaha. Didalam buku tersebut, usaha seorang Eva berbagi kisah dengan tujuan ingin meluruskan bahwa, menjadi wirausaha itu tidak seindah apa yang kita lihat dan bayangkan di media sosial terutama anak anak muda yang hanya bermotivasi ingin hidup kaya raya ala sultan, karena menurut Eva kesuksesan itu datangnya tidaklah instan.