Untuk diketahui, pada 2004 Golkar berhasil menangkan pemilu karena Akbar Tandjung mampu menjual platform baru Golkar sebagai partai terbuka, modern dan demokratis. Hal ini ditunjukan Akbar Tandjung dengan menggelar konvensi capres.
“Sudah waktu Golkar harus ditransformasi gaya politik dan sistem kerja partai. Gaya politik yang dibangun AH dalam kurun waktu memasuki empat tahun ini, sangat menyita waktu Golkar. Golkar hilang kesempatan berbenah dan mereformasi diri. Posisi politik Golkar sebagai partai pendukung pemerintahpun tak memiliki nilai bergening kuat. Bahkan nampak Golkar boneka kekuasaan yang sekedar ada dan melengkapi,” katanya lagi.
Tipologi politik Golkar ini hanya akan sehat pada ekosistem politik yang otoriter, totaliter, dan pemilu yang dikendalikan rezim. Tak usah kita belajar jauh jauh ke bangsa lain, di Indonesia, PDIP berhasil menangkan pemilu sejak 2014-2019, bahkan masih unggul survei dengan dari semua partai.
Salah satu variabel pendukungnya adalah kemampuan PDIP membangun sikap oposisinya di era pemerintahan Presiden SBY dan saat ini PDIP-pun nampak kiritis, meskipun garda utama pendukung Jokowi.