Sementara itu, produsen pabrik tahu, Muhasim, menjelaskan, akibat kenaikan harga kedelai, produksi tahu menjadi menurun. Setidaknya sebelum harga melambung dirinya bisa mengolah kedelai hingga dua kwintal. ”Sekarang 1,5 kwintal dalam satu hari,” ujar lelaki yang akrab dipanggil Tomi itu.
Umumnya tahu yang dia produksi dipasarkan melalui pedagang eceran yang kerap keliling di rumah warga. Dengan keadaan ini dia berharap pemerintah bisa melahirkan kebijakan bersahabat, sehingga produsen tahu bisa tetap mengakses kedelai dengan harga sama seperti sebelumnya. (Mul)