IPOL.ID – Politeknik Negeri Media Kreatif (Polimedia) Jakarta tengah menggagas ‘Polimedia Bangga’. Harapannya, gagasan ini dapat menggenjot kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia.
Lima gagasan Direktur Polimedia periode 2022-2026, Tipri Rose Kartika, antara lain membangun gagasan, pengembangan kelembagaan, bangkit penuh gairah, berkembang sebagai keluarga, dan menyumbangkan tenaga kerja.
“Polimedia Bangga merupakan langkah yang kami maksudkan untuk memajukan Polimedia dan menjadi semangat baru dalam pengembangan SDM, penguatan akademik, pengembangan lembaga, peningkatan kerjasama, dan revitalisasi tata kelola sarana prasarana serta keuangan,” ucap perempuan cantik disapa Ocha saat Konferensi Pers di Kampus Polimedia, Jalan Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (3/2).
Kartika menjelaskan, gagasan tersebut harus dioptimalkan dengan sistem yang terintegrasi dari hulu ke hilir. Sehingga tercipta basis data yang kuat di seluruh sivitas Akademika Polimedia, baik dosen, mahasiswa maupun tenaga pendidik (tendik).
“Strategi ini dicanangkan guna pengembangan Polimedia dari internal hingga pengaruhnya kedunia luar,” terang Kartika.
Lebih jauh, lanjut Kartika, saat ini jalur SNMPTN dan SNMPN telah dibuka secara nasional dan diseleksi atas dasar rekomendasi sekolah dengan nilai rapot dan portofolio. “Saat ini telah dibuka jalur prestasi melalui SNMPTN untuk D4 dan SNMPN untuk D3”, tutur Kartika.
Kartika mengatakan, saat ini Polimedia telah menciptakan 5.000 lulusan yang tersebar di industri kreatif dan menciptakan startup. Hal ini selaras dengan semangat dia untuk meningkatkan lebih banyak calon-calon mahasiswa baru yang siap terjun ke industri kreatif pada penerimaan tahun 2022 ini.
Masa pandemi dan adanya varian Omicron, diakuinya membuat kendalanya pada semua politeknik. Memang jika melihat dari studinya ada penurunan. Pada sektor industri pun sedang ada penurunan dan penyesuaian.
“Namun dalam praktiknya ada dan dibagi jadwalnya, Polimedia lebih mengutamakan pada keterampilan, dengan perbandingan 70-30 persen dan pada praktiknya, basisnya kita industri kreatif. Bukan teknik robotik, karena pandemi, saat ini prakteknya dijalani dengan online/daring,” katanya.
Seperti halnya advertising dengan membuat tagline, media-media pemasaran, periklanan yang basisnya daring dan basicnya Internet of Things (IOT). “Untuk praktik, caranya dilakukan dengan bergilir, tetapi pada mata kuliah yang terkait dengan digitalisasi menggunakan daring,” paparnya.
“Namun jika praktik yang mengharuskan menggunakan mesin besar/cetak harus datang hadir ke kampus,” tambah Kartika.
Karena di sini semua basisnya kreatifitas, semua diaplikasikan dengan teknologi digitalisasi. Seperti mode memotong pola, dengan luring dilakukan digitalisasi. Dengan pengembangan praktiknya di rumah dilakukan secara sederhana.
Pilihan program studi di Polimedia Jakarta tak hanya D2 dan D3, akan tetapi D4 untuk dapat MBKM (pilihan) sesuai arahan dari pemerintah. Untuk MBKM itu adalah pilhan dari mahasiswa itu sendiri.
Menurutnya, pada penerimaan mahasiswa baru sekarang ini banyak pilihan studi broadcasting. Seiring dengan berkembangnya digital televisi, dan broadcasting menyamai desain grafis.
“Jadi bagaimana Polimedia menciptakan lulusan yang mampu beradaptasi tak hanya kemampuan teknis yang dimiliki tetapi juga soft skill agar mereka bertahan dengan perubahan yang ada,” ujarnya.
Pada sektor pariwisata, lanjutnya, Polimedia telah bekerjasama dengan beberapa perhotelan di Bali. Saat ini, lulusan Polimedia yang sudah terserap bekerja di luar sebanyak 53 persen.
Dia menambahkan, di 2021 kerjasama juga dilakukan di 55 lembaga, Pemda Kaltara, Jeneponto, Kementerian Kominfo, Kemenakertrans, UMKM, dunia pendidikan, perguruan tinggi maupun badan, dan perusahaan di seluruh Indonesia.
“Seperti di Kementerian Kominfo kita dipercaya memimpin untuk melatih mahasiswa yang putus sekolah. Kemudian mereka disalurkan ke Kominfo yang ada pada sektor industri menampung,” katanya.
Kartika menuturkan, prinsipnya semuanya bisa mengikuti, membentuk polimedia ini dengan 4D yaitu Diniati dengan baik, Dijalankan dengan sungguh-sungguh, Dinikmati prosesnya, dan Disyukuri apapun hasilnya. “Agar menjadi sumber daya yang unggul dan atau sebagai enterpreneur,” imbuhnya.
Turut hadir dalam kegiatan itu, Tipri Rose Kartika, Direktur Polimedia, Nasrudin, Wadir Bagian Umum dan Keuangan, Heni Suprihatin, Sub Kord. BAKPK, Uliana Kreni, Kasubag Umum dan Keuangan, Hernita, Kepala Bagian Kerjasama, dan Freddy Yakob, KaHumas & Ketua PMB 2022.
Perlu diketahui bahwa Polimedia merupakan satu-satunya perguruan tinggi vokasi negeri yang bergerak di pengembangan industri kreatif. Polimedia saat ini sudah memiliki tiga ampus, yakni Jakarta, Medan, dan Makassar serta 167 dosen.
Di Kampus Jakarta terdapat 15 program studi yang terbagi dalam empat jurusan, diantaranya jurusan Teknik Grafika, Penerbitan, Desain, dan Pariwisata. Sedangkan Program Studi Di Luar Kampus Utama (PSDKU) Medan dan Makassar terdapat masing-masing 5 prodi.
Pada tahun 2022, Polimedia membuka peluang sebanyak 2.080 mahasiswa baru dari berbagai wilayah di Indonesia. Untuk calon mahasiswa jenjang D4 atau sarjana terapan dalam melalui SNMPTN dan SBMPTN diadakan oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi Negeri (LTMPT). Sedangkan untuk jenjang D3 melalui SNMPN dan SBMPN yang dapat didaftarkan melalui www.politeknik.or.id. (ibl/msb)