Selain itu proses evakuasi juga dilakukan untuk menyelamatkan warga agar bisa beristirahat dengan mempunyai tempat tinggal yang aman sementara. BSI dan Yayasan BSMU akan terus memantau perkembangan kondisi warga dan banjir di lokasi.
Tim Rescue DSC Yayasan BSMU terus berkoordinasi dengan tim terkait untuk membantu para korban. Bersama tim SAR Banten dan Bandung bergerak menuju ke lokasi untuk mengevakuasi warga yang masih terjebak banjir.
Seperti diketahui, curah hujan sedang hingga lebat yang terus mengguyur hampir seluruh kota Serang dan sekitarnya sejak Senin, 28 Februari 2022 hingga saat ini menyebabkan beberapa infrastruktur umum seperti jalan dan rumah penduduk terendam banjir.
Selain karena hujan deras, banjir juga disebabkan oleh meluapnya Kali Cibanten. Hal ini menyebabkan bendungan Sindangheula yang tidak dapat menampung air saat hujan turun dengan intensitas tinggi.
Banjir yang hampir merata di Kota Serang menyebabkan beberapa infrastruktur umum dan rumah penduduk terendam banjir. Bahkan ada sebagian warga yang terjebak banjir di dalam rumahnya. Salah satu yang terdampak banjir cukup parah adalah pondok pesantren Masarratul Muhtajin Serang. Walaupun waktu sudah mulai larut tim Rescue DSC Yayasan BSMU masih terus mengevakuasi penyintas banjir. Ada sebanyak 50 orang santri telah berhasil dievakuasi pada Senin malam (1/3).