IPOL.ID – Bencana tak hentinya melanda sejumlah daerah di Indonesia. Seperti peristiwa banjir dan longsor melanda wilayah Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Kamis (17/3). Ribuan lebih warga setempat mengungsi ke tempat yang aman dari bencana tersebut.
“Peristiwa itu terjadi setelah hujan dengan intesitas lebat mengguyur wilayah Kabupaten Purworejo, dipicu luapan lima sungai besar yaitu Sungai Bogowonto, Sungai Blangu, Sungai Jali, Sungai Dulang dan Sungai Kebang,” terang Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari pada Kamis (17/3).
Hasil kaji cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purworejo, wilayah terdampak banjir mencakup 32 desa di 7 kecamatan. Sedangkan wilayah terdampak longsor ada 6 desa di 4 kecamatan.
Rinciannya meliputi Desa Kaliwungukidul, Desa Tunjungan, Desa Wingkosangrahan, Desa Wingkomulyo, Desa Ringgit, Desa Wingkosigromulyo dan Desa Wonoroto di Kecamatan Ngombol.
Kemudian Desa Dlangu, Desa Wironatan, Desa Klepu, Desa Kedungmulyo, Desa Rowodadi dan Desa Langenrejo di Kecamatan Butuh. Selanjutnya Desa Tangkisan, Desa Pogungkalangan, Desa Pogulurutengah, Desa Kradegan, Desa Bayan dan Desa Pogungrejo di Kecamatan Bayan.
Berikutnya Desa Bapangsari di Kecamatan Bagelan, Desa Katerban di Kecamatan Kutoarjo, Desa Trimulyo, Desa Bendungan dan Desa Rowodadi di Kecamatan Grabag.
Menyusul Desa Wonoyoso, Desa Tasikmadu, Desa Kendalrejo, Desa Sikambang, Desa Kalimati, Desa Tanjungrejo, Desa Petuguran dan Desa Sumber di Kecamatan Pituruh.
Selanjutnya untuk wilayah terdampak longsor meliputi Desa Kalisemo di Kecamatan Leano, Desa Kaliurip di Kecamatan Kemiri, Desa Redin di Kecamatan Gebang, Desa Plipiran, Desa Giyombong, dan Desa Watuduwur di Kecamatan Bruno.
BPBD Kabupaten Purworejo mencatat ada kurang lebih 11.115 jiwa dari 2.924 Kepala Keluarga (KK) terdampak banjir. Sedangkan yang terdampak longsor ada 7 KK. Dari angka tersebut, sebanyak 6.085 jiwa dari 1.518 KK terpaksa harus mengungsi.
Sedikitnya 2.924 unit rumah terendam banjir dengan tinggi muka air antara 80-100 sentimeter (cm), 7 unit rumah warga terdampak longsor dan ruas jalan di Desa Giyombong tertutup material longsor sehingga menghambat aktivitas juga mobilitas warga.
Sebagai upaya percepatan penanganan banjir dan longsor itu, BPBD Kabupaten Purworejo bersama tim gabungan dari lintas instansi terkait telah melakukan kaji cepat, evakuasi dan pertolongan warga serta menyiapkan tempat pengungsian.
“Apabila terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi selama kurang lebih 1 jam, maka masyarakat di sekitar lereng tebing dan di dekat sungai diminta untuk waspada serta mengungsi ke lokasi yang lebih aman jika diperlukan,” imbaunya.
Di samping itu, BPBD Kabupaten Purworejo juga telah mendistribusikan kurang lebih 2.500-3.000 nasi bungkus kepada warga di pengungsian maupun yang terdampak di rumah.
“Belum ada laporan mengenai jatuhnya korban jiwa, total kerugian masih dalam proses pendataan lebih lanjut,” katanya.
Hujan dengan intensitas sedang maupun lebat yang dapat disertai petir masih berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Purworejo hingga hari ini Kamis (17/3) sore dan malam hari ini. Intensitas hujan ringan hingga sedang berpotensi terjadi hingga dua hari ke depan.
Sebagai antisipasi adanya banjir susulan yang dapat dipicu oleh faktor cuaca, maka BNPB mengimbau kepada unsur pemangku kebijakan di daerah bersama masyarakat agar melakukan upaya seperti susur sungai, normalisasi Daerah Aliran Sungai (DAS), pembersihan lingkungan di sepanjang aliran sungai dan selokan. (ibl)