IPOL.ID – Foto wanita dan anak-anak di Ukraina yang diikat di tiang lampu dan disemprot pewarna antiseptik hijau viral di media sosial, Senin (21/3).
Foto-foto itu dikabarkan diambil di Kota Lviv, Ukraina. Para korbannya adalah orang Roma atau Gipsi. Beberapa orang, termasuk remaja dan keluarga dengan wanita dan anak-anak, diikat ke tiang lampu dengan lakban.
Wajah mereka disemprot dengan pewarna antiseptik yang dikenal sebagai “zelyonka” di negara-negara bekas Soviet. Padahal zat berwarna hijau itu sangat sulit untuk dibersihkan dan dapat menyebabkan luka bakar kimia pada mata.
Media lokal melaporkan, para korban dihukum karena mencoba mencuri dari penumpang di bus. Tetapi ada yang menjelaskan di media sosial bahwa mereka hanya mencoba mencuri makanan, karena kelaparan setelah melarikan diri dari Kiev.
Sejumlah penggiat media sosial mengatakan, hukuman berat itu karena kewarganegaraan korban. Tindakan keji itu dituduhkan pada anggota Pasukan Pertahanan Teritorial, cabang sukarelawan militer Ukraina yang baru-baru ini didirikan. Pria berseragam dan bertopeng terlihat dalam gambar dari lokasi itu.
Lviv yang terletak di Ukraina barat dekat perbatasan Polandia, sejauh ini sebagian besar terhindar dari konflik yang sedang berlangsung di negara itu.
Ada laporan penganiayaan kepada warga asing dan minoritas oleh kelompok radikal juga terjadi di bagian lain Ukraina sejak serangan Rusia. Ada insiden siswa Afrika ditolak masuk ke kereta api dan bus yang membawa pengungsi ke luar negeri.
Keturunan Afrika yang berhasil mencapai perbatasan dengan Polandia dilarang oleh penjaga perbatasan untuk berdiri di barisan yang sama dengan warga negara Ukraina. Mereka disebut N-word, dan bahkan ada yang dipukuli.
Uni Afrika telah mengecam insiden ini sebagai “sangat rasis dan melanggar hukum internasional”. Warga India yang belajar di Ukraina mengatakan kepada media Rusia tentang perlakuan serupa yang diskriminatif.
Mereka juga mengeluh karena diusir dari tempat perlindungan bom, dengan penduduk setempat mengatakan mereka tidak akan membantunya karena India tidak membantu Ukraina dalam konflik.