IPOL.ID – The Global Competitiveness Index 4.0 Tahun 2019 menyebutkan infrastruktur Indonesia berada pada ranking 50 dari total 141 negara. Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI (Kementerian PUPR RI), Mohammad Zainal Fatah.
Namun, Indonesia berada pada posisi 5 di ASEAN di bawah Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam dan Thailand. Itu menunjukkan, Indonesia masih harus terus mengejar ketertinggalan infrastruktur.
Sekjen Kementerian PUPR RI, M. Zainal Fatah menuturkan, kehadiran infrastruktur diyakini dapat meningkatkan daya saing Indonesia di kancah global. Disebutkan, kehadiran infrastruktur dasar seperti jalan dan jembatan, prasarana sumber daya air dan prasarana permukiman dapat menjadi katalisator sektor-sektor lain seperti pertanian, perindustrian, pariwisata. Bahkan pertahanan maupun keamanan.
“Demikian strategisnya peran infrastruktur, menjadi salah satu prioritas utama dalam Agenda Pembangunan Kabinet Indonesia Maju,” ujar Zainal Fatah di Jakarta, Rabu (23/3).
Dia mengatakan, sejak awal 2020, Indonesia menghadapi kondisi tidak mudah disebabkan Pandemi COVID-19. Namun, sambung dia, pihaknya tetap bersyukur, tetap dapat menyelesaikan tugas-tugas yang diamanahkan kepada Kementerian PUPR RI.
Misalnya, pada 2021, PUPR telah berhasil menyelesaikan pembangunan 13 bendungan. Di bidang konektivitas, menuntaskan pembangunan dan mengoperasikan 123 km jalan tol. “Dengan demikian total panjang jalan tol operasional di Indonesia sampai dengan Tahun 2021 menjadi 2.457,5 km,” ungkapnya.
Di bidang permukiman, lanjutnya, Kementerian PUPR RI telah menyelesaikan pembangunan 2 ribu liter/detik SPAM untuk sekitar 1 juta sambungan rumah antara lain SPAM Regional Umbulan dan Dorolis.
Di bidang perumahan yakni pembangunan 7 ribu unit rumah susun, 3.300 unit rumah khusus dan 127 ribu unit rumah swadaya.
Kementerian PUPR RI juga terus melaksanakan program Padat Karya Tunai (PKT) melalui 20 kegiatan dengan total penerima manfaat sebesar 1,8 juta pekerja.
“Program prioritas lainnya adalah mendukung pengembangan Destinasi Pariwisata Super Prioritas yakni Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Manado-Bitung-Likupang. Serta mendukung kegiatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua,” tukas M. Zainal Fatah. (ibl/msb)