“Yang butuh perhatian dan layak mencari kehidupan di KONI DKI itu adalah atlet.Karena atlet itu berdarah-darah dalam latihan dan sudah mengorbankan segalanya demi mengejar prestasi,”,kata Prasetyo Edi Marsudi.
Terkait prestasi olahraga DKI Jakarta, Prasetyo juga mengingatkan Hidayat Humaid sebagai nakhoda baru KONI DKI untuk lebih fokus pada peningkatan prestasi atlet.Sebagai Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo menjamin dana tidak usah dipikirkan.
“Sejauh bisa mempertanggungjawabkan tak ada alasan bagi DPRD DKI menghambat pencairan dana pembinaan,”tambah politisi PDIP itu.
Kegagalan dua kali menjuarai PON menurut Prasetyo, menjadi tantangan bagi Ketum KONI DKI yang baru.
Pada PON 2024 Sumut-Aceh merupakan harga mati bagi KONI DKI untuk menjadi juara umum.Tidak ada alasan lagi untuk gagal. Oleh karena itu, lanjut dia sisa waktu dua tahun menuju PON XXI itu harus dimaksimalkan.
“Setelah Musorprov dan kepengurusan terbentuk tidak ada waktu berleha-leha, segera susun program yang berorientasi ke prestasi bukan hanya level nasional juga internasional,”paparnya.