Juru bicara PLTN Zaporizhzhia lantas mendesak pasukan Kremlin untuk menghentikan tembakan.
“Ada ancaman nyata bahaya nuklir,” ujar juru bicara PLTN, Andriy Tuz, dalam rekaman yang dirilis di Telegram.
Tingkat radiasi sempat meningkat di dekat lokasi PLTN. Namun, Tuz meyakinkan radiasi telah diamankan. PLTN Zaporizhzhia menyediakan hingga sekitar 25 persen pasokan listrik di Ukraina.
Ketika serangan dimulai, sebuah kamera keamanan dari beranda pabrik menunjukkan, kendaraan lapis baja meluncur ke tempat parkir fasilitas itu. Lampu sorot kemudian menghalangi pandangan.
Kilatan-kilatan menyusul dari kendaraan, lalu ledakan-ledakan beruntun menyeruak di gedung-gedung sekitar. Usai dentuman berhenti, asap terlihat membumbung ke langit.
Serangan itu memperkuat kekhawatiran invasi Rusia akan mengakibatkan kerusakan hebat di reaktor nuklir milik Kiev. Negara itu memiiki 15 reaktor nuklir.
Terlebih, Zaporizhzhia merupakan yang terbesar. PLTN itu memiliki enam dari keseluruhan 15 reaktor nuklir. Zaporizhzhia sendiri terletak sekitar 200 km barat Donetsk, Ukraina.