IPOL.ID – Ukraina melaporkan pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa terbakar pada Jumat (4/3/2022) akibat serangan Rusia. Kobaran api melanda salah satu dari enam reactor di PLTN Zaporizhzhia tersebut.
“Tentara Rusia menembaki PLTN Zaporizhzhia dari semua sisi, pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa,” tulis Menlu Ukraina Dmytro Kuleba dalam sebuah unggahan di Twitter, seperti dikutip dari Reuters.
Dmytro Kuleba kemudian menyerukan zona keamanan. Ia meminta agar pemadam kebakaran diizinkan menangani insiden tersebut.
“Api sudah berkobar. Rusia harus segera memadamkan api, mengizinkan petugas pemadam kebakaran, membangun zona keamanan!” sambung Kuleba.
Petugas pemadam kebakaran belum dapat mencapai lokasi yang dilalap api. Wali Kota Enerhodar, Dmytro Orlov, mengkhawatirkan ancaman di blok pertama PLTN itu. Enerhodar merupakan kota terdekat dari PLTN Zaporizhzhia.
Orlov mengatakan, pertempuran sengit pecah di rute dekat PLTN. Pasukan dari Garda Nasional Ukraina berupaya mempertahankan wilayah. Tetapi, korban terus berjatuhan. Situasi terkini dari akar serangan belum dapat dikonfirmasi.
Juru bicara PLTN Zaporizhzhia lantas mendesak pasukan Kremlin untuk menghentikan tembakan.
“Ada ancaman nyata bahaya nuklir,” ujar juru bicara PLTN, Andriy Tuz, dalam rekaman yang dirilis di Telegram.
Tingkat radiasi sempat meningkat di dekat lokasi PLTN. Namun, Tuz meyakinkan radiasi telah diamankan. PLTN Zaporizhzhia menyediakan hingga sekitar 25 persen pasokan listrik di Ukraina.
Ketika serangan dimulai, sebuah kamera keamanan dari beranda pabrik menunjukkan, kendaraan lapis baja meluncur ke tempat parkir fasilitas itu. Lampu sorot kemudian menghalangi pandangan.
Kilatan-kilatan menyusul dari kendaraan, lalu ledakan-ledakan beruntun menyeruak di gedung-gedung sekitar. Usai dentuman berhenti, asap terlihat membumbung ke langit.
Serangan itu memperkuat kekhawatiran invasi Rusia akan mengakibatkan kerusakan hebat di reaktor nuklir milik Kiev. Negara itu memiiki 15 reaktor nuklir.
Terlebih, Zaporizhzhia merupakan yang terbesar. PLTN itu memiliki enam dari keseluruhan 15 reaktor nuklir. Zaporizhzhia sendiri terletak sekitar 200 km barat Donetsk, Ukraina.
Kabar dari Zaporizhzhia meresahkan berbagai pihak. Pasalnya, serangan dapat memicu keadaan darurat seperti bencana nuklir terburuk di dunia, Chernobyl 1986.
“Jika (PLTN) meledak, itu akan menjadi 10 kali lebih besar dari Chernobyl,” ungkap Kuleba.