“Jadi masih dalam tahap penyelidikan,” tambahnya.
Ketika ditanyakan indikasi peluru tajam atau angin, disebutkan itu dari senapan angin. Kemarin juga dari Polda Metro Jaya sudah menyampaikan ini dari senapan angin. Jadi kemungkinan kondisinya kereta dalam kecepatan tidak cukup kencang.
Ditanyakan lagi berapa banyak lubang? “Iya satu lubang saja,” jawab Harun.
Sementara, proyektil peluru sudah dilakukan pemeriksaan oleh Puslabfor. “Iya. Proyektil peluru juga kaca yang rusak masih ditangani, sudah kita simpan kemarin sudah dicek juga dari Wasenda Polda Metro,” tukasnya.
Sebelumnya diberitakan, pada kasus dugaan penembakan Kereta Rel Listrik (KRL) relasi Tanah Abang-Rangkasbitung, polisi menduga berasal dari senjata jenis senapan angin.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan menerangkan, saat itu, kereta baru mau masuk ke Stasiun Kebayoran. Tiba-tiba, kaca sebelah kanan retak dan berlubang.
“Saat kereta masuk ke Stasiun Kebayoran Lama kira-kira 200 meter sebelum stasiun pukul 19.20 WIB telah terjadi penembakan dengan senapan angin yang mengakibatkan kaca sebelah kanan pecah, kereta kelima dari depan,” jelas Zulpan kepada wartawan, Kamis (31/3).