IPOL.ID – Ribuan massa buruh akan menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPR RI, Jakarta, pada Jumat (11/3/2022). Para buruh ini akan menyampaikan empat tuntutan di antaranya menolak perpanjangan masa jabatan Presiden.
Massa buruh akan bergabung dengan elemen lainnya seperti serikat petani, pekerja rumah tangga, kaum miskin kota, dan lainnya.
“Seribuan buruh (estimasi massa). Massa aksi datang ke depan DPR RI dari dari Jabodetabek, Karawang, dan Purwakarta,” kata Presiden Partai Buruh Said Iqbal dalam keterangannya, Jumat (11/3/2022).
Aksi ini, kata dia, akan dilakukan dengan tertib, damai, serta mengikuti protokol Kesehatan.
Iqbal mengemukakan ada empat tuntutan yang akan dibawa dalam aksi demonstrasi hari ini. Pertama, buruh dan serikat lainnya menolak perpanjangan masa jabatan presiden.
“Kami akan menuntut DPR sebagai kepanjangan partai politik di parlemen, menolak penundaan Pemilu dan Pilpres 2024. Bagaimana pun, perpanjangan masa jabatan Presiden adalah sesuatu yang ilegal dan inkonstitusional,” katanya.
Tuntutan kedua yakni meminta agar dibatalkannya Permenaker Nomor 2 Tahun 2022 terkait JHT yang hanya bisa diambil di usia 56 tahun.
Massa buruh meminta agar aturan tersebut dibatalkan dan bukan hanya direvisi.
“Cabut Permenaker Nomor 2 Tahun 2022 dengan cara mendesak DPR menggunakan hak interpelasi dan hak angket. DPR jangan hanya sekedar menolak, tetapi juga harus diikuti oleh sikap politik yang tegas dengan melakukan hak interpelasi dan hak angket,” ujarnya.
Ketiga, buruh meminta pemerintah dan DPR rapat bersama menyikapi perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina. Selain karena alasan kemanusiaan, kata dia, dampak perang juga dirasakan oleh kaum buruh karena akan menyebabkan goncangan perekonomian dunia.
Tuntutan terakhir yakni mendesak agar harga kebutuhan pokok dikendalikan sehingga tidak melonjak tinggi.
“Turunkan harga gas LPG dan energi lainnya, harga daging, kedelai, minyak goreng, dan harga pangan lainnya di tengah tidak adanya kenaikan upah buruh,” tandasnya.