IPOL.ID – Saat ini, Indonesia masih menempati posisi ketiga kasus tuberculosis (TBC) terbesar di dunia. Setiap jam, 11 orang di Indonesia meninggal dunia karena TBC.
“Sayangnya, kepedulian masyarakat terhadap penyakit ini tidak sebesar penyakit pernapasan lain seperti COVID-19,” ujar dr. Sri Dhuny Atas Asri, Sp.P, FISR, MARS dari PDPI Jakarta, dalam media brief Kalbe Farma secara virtual ditulis di Jakarta, Jumat, (25/3/2022).
TBC merupakan salah satu penyakit menular yang menyerang paru-paru, akibat bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penderitanya berisiko alami kematian. Tidak sedikit orang yang meninggal karena TBC.
Berdasarkan dara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), terdapat 9.900.000 orang di dunia menderita TBC pada tahun 2021.
Namun, penyakit ini bisa disembuhkan dengan perawatan dan pemenuhan nutrisi yang tepat.
“TBC itu membutuhkan bukan sekedar terapi obat-obatan, tapi juga modifikasi gaya hidup. Perbaikan pola sanitasi, pola istirahat dan aktifitas, serta pola makan adalah bagian supportive yang tidak bisa dilepaskan. Malnutrisi sendiri menjadi momok yang bisa memperburuk kondisi pasien TBC dan bisa meningkatkan angka kematian,” jelas dr. Ida Gunawan, MS, Sp.GK.