IPOL.ID – Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menemui Ketum NasDem Surya Paloh di Kantor DPP NasDem, Jakarta Pusat, Selasa (29/3). Pertemuan itu digelar secara tertutup.
Dalam pertemuan tersebut AHY didampingi sejumlah pengurus Demokrat seperti Benny K Harman hingga Herman Khaeron. Sementara Paloh tampak didampingi Bendahara Umum Ahmad Sahroni.
AHY mengatakan pertemuan sudah direncanakan sejak lama untuk melakukan silaturahmi. Lantas apa saja yang mereka bicarakan dalam pertemuan yang berlangsung selama 2 jam itu?
Berikut rangkumannya:
Bertukar Pikiran soal Ancaman Demokrasi
AHY mengatakan pihaknya sudah menyampaikan ke Surya Paloh ingin bertukar pikiran dalam banyak hal. Ia menyebut banyak isu kebangsaan yang membutuhkan pikiran bersama.
“Saya sudah menyampaikan kepada Surya Paloh bahwa kami ingin sekali lagi bertukar pikiran. Karena kita tau banyak isu kebangsaan yang banyak membutuhkan pemikiran kita bersama, semoga kita bisa mencari solusi yang terbaik ke depannya,” ujarnya.
Salah satunya, kata AHY, terkait ancaman demokrasi yang mengemuka saat ini. Meskipun, AHY tak merinci ancaman demokrasi apa yang dimaksud.
“Hari-hari ini ada ancaman kepada demokrasi kita, jika kemudian ada agenda politik yang kemudian bisa mencederai semangat reformasi,” kata AHY.
Sepakat Tolak Penundaan Pemilu
AHY mengatakan dirinya dan Surya Paloh sempat membahas terkait wacana penundaan pemilu. Ia menegaskan Demokrat dan NasDem sepakat konsisten menolak wacana tersebut.
“Sejak awal Partai Demokrat tegas menyampaikan sikap kami bahwa kami menolak segala bentuk upaya untuk melanggengkan kekuasaan dengan cara mengutak-atik konstitusi. Karena itu tentunya mencederai atau mengkhianati amanat reformasi dan juga demokrasi kita akan sangat terdampak kalau ini kemudian dianggap sesuatu yang lazim,” kata AHY di usai pertemuan, Selasa (29/3).
AHY menuturkan Demokrat dan NasDem mempunyai pandangan yang sama bahwa tak bisa dibiarkan seseorang memperpanjang masa jabatannya begitu saja.
Koalisi dengan Demokrat Terbuka di 2024
Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali menerangkan saat ini masih mempertimbangkan sejumlah calon presiden untuk diusung di 2024. Adapun koalisi terkait Pilpres 2024 dengan Demokrat menjadi salah satu yang juga jadi pertimbangan.
“Semua partai kita masih dinamis. Yang pasti Demokrat dengan NasDem adalah partai politik yang punya visi kebangsaan yang sama. Sehingga peluang untuk melakukan koalisi Pemilu semua terbuka,” kata Ahmad Ali di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Selasa (28/3).
“Capres juga masih terlalu cair untuk kita bicarakan. Yang pastinya NasDem dengan Demokrat telah terjadi kesepakatan. Kesepakatan untuk melakukan persiapan menghadapi Pemilu 2024,” tambahnya.
Ahmad Ali menekankan belum ada kesepakatan khusus terkait koalisi Pilpres 2024 dengan Demokrat. Meski, kata dia, nama-nama calon potensial yang belakangan muncul dalam survei sempat dibahas dalam pertemuan.
Di sisi lain, AHY mengatakan peluang berkoalisi ada karena memiliki garis ideologi dan visi jangka panjang yang serupa.
“Iya, sebetulnya terbuka sekali peluang dan opsi-opsi untuk saling berkoalisi dan sekali lagi di sinilah kita ingin berdiskusi. Karena pada dasarnya, baik dari Demokrat maupun NasDem memiliki garis-garis ideologi dan juga visi jangka panjang yang serupa. Jadi dimulai dari situ dulu,” kata AHY di Kantor DPP NasDem, Jakarta Pusat, Selasa (29/3).
“Ya. Kami tentu membuka peluang itu. Saling membuka peluang. NasDem membuka peluang, Demokrat membuka peluang,” lanjutnya.