Sebagai informasi, ISG Konya mempertandingkan 20 cabang olahraga (cabor), yaitu atletik, panahan basket 3×3, bocce, balap sepeda (jalan raya dan trek), anggar, sepak bola, senam (artistik, aerobik, ritmik), bola tangan, judo, karate, kickboxing, menembak, renang, tenis meja, taekwondo, voli, angkat besi, gulat (freestyle, greco-roman), panahan tradisional.
“Athlete Village menggunakan dormitory Selcuk University dan akan dibuka pada 21 Juli. Anggar dan taekwondo juga diselenggarakan di Selcuk. Sedangkan judo dan gulat diselenggarakan di Konya University,” terang Rafiq.
Sementara itu, Indra menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan visa sudah dijelaskan dengan baik oleh panitia penyelenggara. Namun, Indonesia harus mengantisipasi waktu transit dari Istabul ke Konya.
“Indonesia bebas visa jadi kita tak ada kendala. Namun, kita perlu menyiapkan diri jika mengirim banyak kontingen ke ISG mengingat saat games times pasti banyak negara dan atlet yang datang dalam waktu bersamaan,” ujar Indra.
ISG merupakan multi-cabang olahraga internasional di bawah naungan Islamic Solidarity Sports Federation (ISSF) yang diselenggarakan setiap tiga tahun sekali dan diikuti 57 negara anggota Organisation of Islamic Cooperation (OIC). Konya merupakan tuan rumah ISG edisi kelima yang seharusnya diadakan 2021, tetapi penyelenggaraan ditunda hingga 2022 karena pandemi Covid-19. (bam)