IPOL.ID – Warga Negara Indonesia (WNI) di Inggris tercatat telah mengumpulkan dana sebesar 1,7 juta poundsterling atau setara Rp34 miliar untuk membangun masjid di Inggris. Dana tersebut terkumpul dari sumbangan berbagai golongan masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Ketua Panitia Pembangunan Masjid Indonesia Islamic Center (IIC), Eko Kurniawan di London, Minggu (20/3/2022).
“Dana tersebut untuk membeli bangunan yang akan kita ubah sebagai masjid sebesar hampir Rp27 miliar, dan biaya legalitas serta renovasi yang diperkirakan mencapai Rp11 miliar,” ucapnya, dalam keterangannya.
Dia mengatakan total kebutuhan dana mencapai Rp38 miliar, dan panitia pembangunan masjid berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp33 miliar. “Masih ada kekurangan dana sekitar Rp 4 miliar. Kami yakin kita bersama-sama dapat mewujudkan pembangunan masjid Indonesia pertama di Inggris,” ucapnya.
Indonesia Islamic Center London telah melakukan berbagai upaya penggalangan dana. Antara lain menggelar kegiatan “Sport for Charity” dan Olimpiade Mahasiswa. Kegiatan olah raga tersebut diselenggarakan oleh IIC London bersama Perhimpunan Pelajar Indonesia di Inggris (PPI UK) hingga 7 Mei 2022.
Salah satu rangkaian acara tersebut adalah “Charity Ride” dan “Charity Run and Walk.” Ini merupakan acara bersepeda bersama sejauh 60 kilometer. Selain itu, panitia juga melakukan penggalangan dana melalui aplikasi Kitabisa, dengan alamat https://kitabisa.com/campaign/masjidlondon.
Duta Besar Indonesia untuk Inggris Desra Percaya optimistis Indonesia dapat segera mewujudkan pembangunan masjid di London. Masjid ini tidak hanya akan menjadi tempat ibadah para WNI yang jumlahnya terus bertambah di Inggris, namun juga upaya memperkenalkan Islam dan Indonesia.
Inggris merupakan negara multikultural. Lebih dari 3 juta orang, atau 5% penduduk Inggris memeluk Islam.
“Jumlah muslim di Inggris pun terus meningkat setiap tahun. Oleh karena itu saya mengajak semua masyarakat Indonesia untuk turut tangan membantu pembangunan masjid
di London,” tuturnya.
Para tokoh nasional, pejabat, pengusaha, BUMN dan berbagai perusahaan turut membantu pembangunan masjid tersebut. Mereka di antaranya Menteri BUMN Erick Thohir dan Wakil Ketua MPR Zulkifli Hasan yang memberikan bantuan total sebesar Rp4 miliar.
Selain itu Nahdatul Ulama dan Muhammadiyah juga menyokong lebih dari Rp2 miliar. Beberapa perusahaan Indonesia juga turut menyumbang, antara lain Paragon Indonesia, Bank Syariah Indonesia, dan ribuan warga Indonesia. Pembangunan masjid ini juga menarik perhatian CEO Brompton, produsen sepeda asal Inggris, Will Butler.
Ia memberikan satu unit sepeda khusus untuk Indonesia, dan hanya diproduksi satu unit di dunia. Sepeda tersebut diberikan kepada panitia untuk dilelang guna menambah dana pembangunan masjid.
Rencana pembangunan masjid Indonesia di Inggris sudah dimulai sejak 1996. Ketika itu, para WNI di London kerap mengadakan pengajian.
Lantas pada 2003, IIC membeli sebuah rumah di London untuk dijadikan masjid. Namun, seiring bertambahnya muslim Indonesia di Inggris, rumah tersebut tak lagi memadai sebagai tempat ibadah. Eko Kurniawan mengatakan Indonesia berencana membeli sebuah bangunan di London Utara. Bangunan tersebut akan diubah menjadi masjid.