Harga pupuk melonjak signifikan ketika Rusia dan China membatasi ekspor pupuk. Hal tersebut diperparah lagi dengan tren kenaikan harga komoditas dunia, termasuk gas bumi yang menjadi salah satu bahan baku pupuk.
Disebutkan Wijaya, harga pupuk urea biasanya satu ton USD300-500. Di akhir 2021, harga urea mencapai USD1.000.
Begitu juga harga fosfor dan kalium yang naik dua hingga tiga kali lipat dari harga sebelumnya. Kenaikan harga pupuk juga terdampak dari permasalahan jasa logistik perkapalan yang sempat langka dan tarifnya melambung tinggi. Tarif logistik yang meningkat tersebut menyebabkan kenaikan harga pupuk.
Harga pupuk terus melambung tinggi akibat Rusia sebagai salah satu negara pengekspor pupuk terbesar dunia dalam situasi berperang dengan Ukraina. Ini menyebabkan pasokan bahan baku pupuk dunia kembali tersendat.
Kenaikan harga pupuk internasional sempat memberikan keuntungan besar bagi anak perusahaan Pupuk Indonesia, PT Pupuk Kalimantan Timur yang mengekspor urea ke luar negeri. Tapi cuan tersebut tak bertahan lama lantaran Pupuk Kaltim harus menghentikan ekspor demi mengamankan pasokan pupuk dalam negeri.