IPOL.ID – Volume kendaraan yang melintas di jalan Tol Cikampek terus mengalami peningkatan hingga menit ini. Penerapan strategi rekayasa lalu lintas (lalin) one way dan ganjil genap akan kembali diberlakukan oleh Korlantas Mabes Polri.
“Dari data rekapitulasi di H-4 Lebaran ini, tercatat sudah ada 52 ribu kendaraan yang melintas di Tol Cikampek, dimana rerata per jamnya mencapai angka lima ribu kendaraan,” ungkap Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat memantau hari pertama penerapan strategi rekayasa lalin arus mudik, yakni One Way dan Ganjil Genap (Gage) dari Tol Cikampek KM 47 hingga Tol Kalikangkung KM 414.
Sigit kembali menyosialisasikan kepada masyarakat bahwa penerapan One Way dan ganjil genap akan kembali diberlakukan oleh Kepolisian dan pihak terkait. Kali ini, kendaraan ganjil yang diperbolehkan melintas di jalur bebas hambatan tersebut.
“Kita kawal proses masyarakat yang akan melaksanakan mudik. Supaya betul-betul bisa lancar sesuai dengan motto kita ‘Mudik Sehat dan Mudik Nyaman’,” ujar Sigit.
Sedangkan pihaknya baru saja melaksanakan kontrol untuk mengetahui secara langsung kebijakan terkait one way. Aturan itu mulai diberlakukan kemarin sore pukul 17.00 WIB. “Dan sampai saat ini masih berlanjut,” kata Sigit di Tol Jakarta-Cikampek KM 48, Jumat (29/4).
Menurut Sigit, penerapan One Way dan ganjil genap di Cikampek hingga Kalikangkung, dapat mencegah terjadinya kemacetan disaat memasuki prediksi puncak arus mudik seperti saat ini.
Padahal, sambung Sigit, pihak Jasa Marga melaporkan volume kendaraan yang melintas di jalan Tol Cikampek terus mengalami peningkatan. Tetapi kendaraan pertama yang melintas ketika kebijakan itu diberlakukan, hanya menempuh waktu sekitar tiga jam untuk sampai di Tol Kalikangkung, Jawa Tengah.
“Kemacetannya masih bisa dihindari. Dan laporannya tadi pada saat one way dibuka dimulai jam 17.25 WIB untuk kepalanya (rombongan pengendara paling depan saat diberlakukannya One Way) dalam waktu tiga setengah jam sudah sampai di Tol Kalikangkung,” ungkap Sigit.
Sigit menekankan, Kepolisian bersama dengan pihak terkait lainnya tidak akan cepat berpuas diri. Sebab, terkait kebijakan ini, stakeholder terkait akan terus melakukan evaluasi demi mempertahankan tren positif dan memperbaiki kekurangan terkait dengan pengendalian arus mudik Lebaran 2022.
“Jadi ini akan kita evaluasi terus, harapan kita prediksi puncak arus mudik yang kemarin kita perkirakan akan terjadi kemacetan yang luar biasa, dengan rekayasa one way ini kita harapkan betul-betul bisa mengurai dan membuat masyarakat yang kembali mudik betul-betul bisa nyaman karena kemacetannya bisa kita kurangi,” tandasnya.
Adanya evaluasi rutin juga akan memaksimalkan pengendalian arus lalu lintas di ruas jalan arteri, serta alternatif yang dilintasi para pemudik. “Kita harapkan juga di arteri betul-betul dimaksimalkan pemantauannya karena memang di bawah tentunya akan banyak pasar tumpah dan kegiatan-kegiatan masyarakat lain. Sehingga, baik di jalan tol maupun arteri semuanya bisa digunakan,” ujar Sigit. (ibl)