IPOL.ID – Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie hanya bisa menjadi runner-up Korea Open 2022 usai kalah dari wakil Tiongkok Weng Hong Yang dengan skor 21-12, 19-21, 15-21 dalam tempo 77 menit pada fase final, Minggu 10 April.
Jonatan yang berstatus sebagai unggulan ketiga sejatinya berpeluang besar keluar sebagai juara karena mampu merebut gim pertama lebih dulu dan nyaris menang pada gim kedua. Namun, permainannya malah menurun ketika memainkan gim penentu.
“Di gim kedua sudah unggul 19-16 dan ada beberapa kali bolanya tanggung dan saya coba mematikan tapi dia masih bisa menahan. Saya rasa lawan bagus dan cukup siap di momen seperti itu,” kata Jojo–sapaan akrab Jonatan seusai laga seperti dalam keterangan PBSI.
“Ada faktor keberuntungan, tapi usaha dia memang maksimal dan tidak mau kalah. Di gim ketiga dia lebih enjoy dan percaya diri setelah bisa lepas dari tekanan,” tambahnya.
Meski harus menjadi runner-up, Jojo juga mengaku tetap bersyukur dengan pencapaian tersebut karena dirinya memiliki riwayat cedera dan bisa saja gagal menyelesaikan pertandingan. Namun, dia tetap menyesalkan sejumlah kesalahan strategi yang membuatnya gagal juara.
“Puji Tuhan bisa menyelesaikan pertandingan tanpa cedera. Kalau dibilang menyesal pasti menyesal, tadi sepertinya sudah hampir menjuarai Super 500 pertama saya. Tapi kembali lagi, Tuhan yang memberi dan Tuhan juga yang mengambil. Jadi saya tetap bersyukur dengan hasil ini,” ujar Jojo.
“Kondisi saya sebenarnya memang lelah tapi itu bukan alasan, semua pemain juga merasakan. Hari ini saya kurang bisa menerapkan strategi dengan baik di poin-poin krusial,” imbuhnya.
Dengan hasil ini, Jojo artinya mengulang torehan di Korea Open 2017 yang mana saat itu dia kalah dari rekan senegara Anthony Sinisuka Ginting pada fase final. Namun ketika ditanya tentang evaluasi dari Korea Open 2022, Jojo belum bisa bicara banyak.
“Nanti saya akan diskusi dengan pelatih dan baru tahu apa yang harus dievaluasi. Sekarang belum terpikirkan,” katanya.