IPOL.ID – Jumlah korban tewas akibat banjir di KwaZulu-Natal, Afrika Selatan terusm bertambah. Dilaporkan, kini kini tercatat menjadi 306 orang.
Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa berjanji untuk membantu para korban yang masih bertahan, demikian dilaporkan Reuters, Rabu (13/4/2022).
Ramaphosa mengunjungi keluarga yang kehilangan orang yang dicintai di provinsi KwaZulu-Natal, termasuk keluarga dengan empat anak, setelah banjir dan tanah longsor menghancurkan rumah mereka, Selasa lalu.
“Anda tidak sendirian. Kami akan melakukan segala daya kami untuk melihat bagaimana kami dapat membantu. Meskipun hatimu sakit, kami di sini untukmu,” kata Ramaphosa.
Pantai tenggara Afrika berada di garis depan sistem cuaca lintas laut yang para ilmuwan yakini pemanasan global membuat lebih buruk – dan diprediksi akan menjadi jauh lebih buruk dalam beberapa dekade mendatang.
Departemen Tata Kelola Koperasi untuk KwaZulu-Natal, menyebut, jumlah korban tewas telah mencapai 306 orang.
Departemen menambahkan layanan kota seperti listrik, air dan pembuangan sampah telah dilanjutkan di beberapa daerah.
Tetangga utara Afrika Selatan, Mozambik, telah mengalami serangkaian banjir dahsyat selama dekade terakhir, termasuk satu bulan terakhir yang menewaskan lebih dari 50 orang.
“Anda sedang berjuang melawan salah satu insiden terbesar yang pernah kami lihat dan kami pikir ini hanya terjadi di negara lain seperti Mozambik atau Zimbabwe,” kata Ramaphosa kepada para korban.
Meli Sokela, seorang korban yang kehilangan anaknya dalam banjir kepada Reuters mengatakan, saat daerah itu tergenang pada Senin malam.
Dia bisa mendengar suara seperti badai petir yang menghantam atap rumahnya, dan segera setelah itu, dinding rumahnya runtuh.
“Tetangga saya, mereka mencoba membantu saya, butuh dua jam. Setelah dua jam saya selamat tetapi sayangnya anak saya tidak selamat,” katanya.