Kegemilangannya di bawah mistar membawa PSMS Medan sukses lolos ke final setelah mengalahkan Persija 2-1.
Di Partai final melawan PSIS Semarang, Ponirin Meka kembali dipercaya mengawal gawang PSMS. Kegemilangannya di bawah mistar membawa PSMS Medan sukses menjadi juara setelah di final mengalahkan PSIS Semarang 2-1.
Usai membawa PSMS Medan menjuarai Fatahillah Cup 1982 Ponirin Meka dipercaya untuk menjadi penjaga gawang utama PSMS Medan menggantikan Taufik Lubis yang mundur sebagai kiper.
Pada Divisi Utama Perserikatan PSSI 1982/1983 trio pelatih PSMS Medan Wibisono, Zulkarnaen Pasaribu, dan Parlin Siagian mempercayakan posisi kiper PSMS kepada Ponirin Meka.
Kepercayaan ini dibalas dengan penampilan apik dan menawan dari Ponirin Meka hingga akhirnya membawa PSMS lolos ke final mengahadapi Persib Bandung.
Pada final melawan Persib ini Ponirin Meka menjadi pahlawan PSMS karena sukses membawa PSMS Medan menjadi Juara setelah mengalahkan Persib 3-2 dalam drama adu penalti.
Dalam drama adu penalti ini hanya dua eksekutor Persib yang mampu menjebol gawang PSMS yang dikawal Ponirin Meka, yaitu Bambang Sukowiyono dan Wawan Karnawan. Tiga penendang lainnya yaitu Giantoro, Wolter Sulu dan Adjat Sudrajat, berhasil ditepis dengan gemilang oleh Ponirin Meka.