“Saya yakin bahwa program-program ini dapat menjadi tolok ukur bagi negara dan negara lain untuk membina talenta digital yang mungkin tidak hanya mendapat manfaat tetapi juga mengoptimalkan transformasi digital,” tuturnya.
Mengutip laporan Precedence Research, Menkominfo menyatakan ukuran pasar transformasi digital global pada tahun 2020 mencapai USD421,8 miliar. Diperkirakan mencapai lebih dari USD1.692,40 miliar pada tahun 2030. Bahkan, International Data Corporation (IDC) tahun lalu memperkirakan pengeluaran untuk transformasi digital akan mencapai USD2,8 triliun pada tahun 2025.
“Indonesia juga menggemakan tren global ini. Sektor informasi dan komunikasi juga menjadi penyumbang pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) terbesar kedua dengan kontribusi rata-rata antara 2019 hingga 2021 mencapai 8,94 persen,” jelasnya.
Menurut Menteri Johnny dalam menyikapi tren tersebut, Presiden Joko Widodo telah mengeluarkan lima arahan agenda transformasi digital Indonesia. Agenda itu memuat mandat prioritas antara lain (1) perluasan akses internet dan peningkatan infrastruktur digital; (2) merancang roadmap transformasi digital nasional; (3) pembentukan dan operasionalisasi Pusat Data Nasional; (4) meningkatkan suplai dan pengembangan talenta digital Indonesia; dan (5) mengembangkan regulasi dan mekanisme pendanaan dalam waktu dekat.