Menurut Peter, ITTF sudah mengetahui semua persoalan tenis meja Indonesia dan mereka hanya butuh surat resmi dari KOI.
KONI Pusat sebagai induk organisasi olahraga yang membawahi cabang olahraga, lanjut Pieter juga sudah mengirim surat kepada KOI terkait PB PTMSI sebagai organisasi tenis meja Indonesia yang diakui.
“Tetapi selama ini KOI mengesankan kami yang harus menghubungi langsung jadi anggota ITTkp8F.Saya sempat kejar ke Swedia ketika Kejuaraan Dunia, bahkan punya kontak WhatsApp.
Peter tahu persis mekanismenya karena memang sejak dulu dirinya yang berhubungan dengan ITTF sebelum dialihkan ke Oegroseno.
“Semestinya Pak Menpora mendesak KOI untuk segera menyelesaikan masalah status legalitas PB PTMSI ke ITTF.Sebagai pemegang otoritas tertinggi Keolahragaan di Indonesia, Menpora punya kewenangan untuk itu,”papar Pieter.
Yang dibutuhkan kepada Menpora seperti dikatakan Peter adalah ketegasan dan perintahkan KOI supaya segera memberikan pengakuan kepada PB PTMSI ke ITTF. Jika itu dilakukan, persoalan selesai. (bam)